Senin, 29 April 2013

Metode Pengajaran Asmaul Husna



Pengembangan karakter / dalam ilmu agama disebut dengan akhlaq telah menjadi program yang telah dicanangkan  oleh kementrian pendidikan nasional Indonesia untuk membina dan memperbaiki karekter bangsa Indonesia yang semakin lama semakin terkikis oleh globalisasi yang semakin menjangkiti generasi penerus bangsa Indonesia ini.
Pengembangan karakter itu sendiri tidak akan pernah berhasil bila tidak ada relasi dari tiap-tiap lingkup kehidupan si-generasi muda ini untuk menjadikan karakter yang baik, proses itu bisa melalui keluarga, sekolah dan pergaulan anak itu sendiri.
Didalam topic ini kami akan membahas tentang pembangunan karakter melalui pengajaran Asma’ul husna di tingkat Madrasah Tsanawiyah, pembangunan karakter dilingkup sekolah tidaklah hanya dibebankan kepada Guru Akidah Akhlaq (Guru Agama) atau Guru BK yang memberi bimbingan pada saat anak itu mendapat masalah yang serius.
Sebelum kita membahas metode yang kami gunakan dalam pengajaran dan pengembangan karakter siswa, ada baiknya kita mengetahui apa itu asma’ul husna, Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berarti yang baik atau yang indah, jadi asma'ul husna adalah nama nama milik Allah yang baik lagi indah, Asma'ul husna secara harfiah adalah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah[1]. Firman Allah :

 
Artinya  : hanya milik Allah asmaa-ul husna[Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Adapun bacaan Asma’ul Husna ini ada 99, berikut ini merupakan bacaan beserta artinya yang mana dengan bacaan asmaul husna ini di harap para siswa dapat menyerap ilmu tauhid yang ada didalam kandungan bacaan asmaul husna ini adapun bacaanya sebagai berikut :
1. (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah

2. (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

3. (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Merajai

4. (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci

5. (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat

6. (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan

7. (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Memelihara / Mengawasi

8. (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan

9. (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya

10. (Al Mutakabbir) Artinya Yang Mempunyai kebesaran.

11. (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta

12. (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan / Melepaskan

13. (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk

14. (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun

15. (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Memaksa

16. (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia

17. (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki

18. (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka

19. (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui

20. (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki

21. (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki

22. (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat

23. (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat

24. (Al Mu’izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan

25. (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina

26. (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar

27. (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat

28. (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum

29. (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil

30. (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut/Halus

31. (Al Khabir) Artinya Yang Maha Waspada

32. (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar

33. (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung

34. (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun

35. (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih

36. (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi

37. (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar

38. (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara

39. (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan

40. (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung

41. (Al Jalil) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran

42. (Al Karim) Artinya Yang Maha Mulia

43. (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada / Mengawasi

44. (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul

45. (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas

46. (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana

47. (Al Wadud) Artinya Yang Maha Mengasihi / Penyayang

48. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

49. (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula

50. (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan

51. (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar

52. (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentabir / Mengurusi

53. (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat

54. (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh / Kokoh

55. (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi

56. (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji

57. (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung

58. (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai

59. (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembalikan

60. (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan

61. (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan

62. (Al Hayyu) Artinya Yang Maha Hidup

63. (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri

64. (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu

65. (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia

66. (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa

67. (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal

68. (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan

69. (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya

70. (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa

71. (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Mendahului

72. (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Mengakhiri / Penangguh

73. (Al Awwal) Artinya Yang Pertama

74. (Al Akhir) Artinya Yang Akhir

75. (Az Zahir) Artinya Yang Zahir

76. (Al Batin) Artinya Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya

77. (Al Wali) Artinya Yang Memerintah / Menguasai

78. (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia

79. (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan

80. (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat

81. (Al Muntaqim) Artinya Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan

82. (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun

83. (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang

84. (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan

85. (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan

86. (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Adil

87. (Al Jami) Artinya Yang Maha Mengumpulkan

88. (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya

89. (Al Mughni) Artinya Yang Maha Memberi Kekayaan

90. (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah / Mempertahankan

91. (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya

92. (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat

93. (Al Nur) Artinya Memberi Cahaya

94. (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk

95. (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya

96. (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal

97. (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi

98. (Ar Rasyid) Artinya Yang Maha Pandai

99. (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Adapun untuk metode pengajaran dan agar para siswa mudah untuk menghafal Asma’ul Husna di (jenjang) MTs dapat berupa kegiatan rutin yaitu apel pagi sebelum dimulainya proses belajar mengajar yang mana disitu dibungkus dengan kegiatan-kegiatan seperti pengumuman-pengumuman tentang perkembangan dan kegiatan yang berkenaan dengan sekolah, nasehat-nasehat guru dan yang menjadi prioritas utama yaitu pembacaan Asma’ul Husna bersama oleh semua warga sekolah yang dipimpin oleh setiap ketua di setiap kelas/bisa dipimpin dengan Guru, selain untuk memudahkan siswa menghafal Asma’ul husna, metode ini juga berfungsi sebagai peningkat kepercayaan diri siswa yang memimpin teman-temannya tersebut, disini yaitu ketua kelas agar jiwa Leadership semakin muncul dan menimbulkan karakter yang kental.
Lalu tugas dari guru  Akidah yakni hanya menjelaskan isi kandungan tiap-tiap isi dari setiap nama-nama tersebut, dengan diadakannya metode pertama yaitu dengan setiap pagi mengadakan pembacaan asmaul husna bersama, itu akan mempercepat jalannya pembelajaran yang dilakukan dan itu mempermudah para siswa menyerap ilmu yang disampaikan sang Guru. Dengan siswa menyerap ilmu ketauhidan tersebut maka mereka akan semakin meneladani dan akan semakin taat pada Tuhan.
Jika dengan metode diatas dirasa terlalu memberatkan sekolah, dapat disiasati dengan metode kesenian, yakni Asma’ul Husna dilantunkan dengan lagu yang indah untuk kemudian di aplikasikan kepada Ekstra kulikuler kesenian yang ada di dalam sekolah tersebut/dapat juga diterapkan pada tiap-tiap kelas melalui mata pelajaran Aqidah Akhlaq, dengan di iringi dengan media kesenian baik itu dengan alat music ataupun tidak tetapi dengan metode seperti ini akan lebih cepat diserap oleh para siswa.
Ada juga melalui metode jigsaw dengan mengelompokkan 1 kelas menjadi kelompok-kelompok kecil kemudian 1 orang menjadi leader ditiap-tiap kelompok dan mereka dibebani agar memahami dan mendiskusikan apa itu pengertian, isi dan khasiat membaca asma’ul husna, dan hasil diskusi itu dipresentasikan kepada teman-teman yang lain. Apabila ada yang mengalami masalah barulah sang Guru membantu untuk meluruskan pemahaman sang siswa.
 
 
#by Musyrif Kamal J. Haq (11110119) PAI / UIN MALIKI MALANG

[1] Wikipedia.com diakses 23/3/2013