Wajah politik Indonesia identik dengan kepentingan suatu kelompok
tertentu disini yakni partai dan partai adalah individu. Dalam buku Darkness
at Noon yakni “The party can neer be mistaken. You and I can make
mistake “The party, comrade, is more than you and I and thousand others like
you and i. The party is the embodiment of the reolutionery idea in history.
History knows no scruples and no hesitation. Inert and unerring the flos
towards her goal. At easy bend in her course, she leaes the mud which she
carries and the corpses of the drowned. History knos herway. She makes no
mistakes. He who has not absolute faith in history does not belong to the party
ranks”. Partai menurut saya pribadi
adalah suatu wujud wadah untuk melenggang menuju suatu pemerintah baik itu
yudikatif, legislative maupun eksekutif. (baik itu diakui atau tidak) maupun
ada sebagian kecil yang berusaha naik parlemen melalui jalur Independent #bisa
dihitung jari yang jadi ^^.
Didalam suatu Partai ini pasti ada struktur organisasi yang mana
disitu ada personil-personil yang sebagian besar menurut saya memiliki skil
speaking yang baik hingga bisa mempengaruhi orang disekitarnya, walau sebagian
kecil yang melakukan cara terbersih diatas, kebanyakan dari mereka para pelaku
politik mengandalkan kekuatan finansial untuk menarik hati masyarakat.
Sungguh ironis sungguh fakta masyarakat Indonesia, bahkan dalam
percakapan kecil saya berdialog dengan
seseorang Berinisial P.H. saya menanyakan “pak dhe, kesok sampean
nyontreng sopo ?” beliau menjawab “yo seng ngekei duwek paleng akeh to
le”, saya hanya manggut-manggut
sambil ngomong “oohh ngunu to pak dhe, yo MANTAP iku pak dhe ndang
sogeh iku wes”. Hmmm korban2 politik ternyata sudah menjangkit para rakyat
kecil, untuk memilih wakil rakyat saja dengan stimulus seperti ini, jadi jiwa2
rakyat yang seperti ini lah salah satu penyebab kebobrokan wajah parlemen kita
yang mempunyai para wakil rakyat yang gak amanah, banyak korupsi,
banyak yang tidur waktu rapat. Sebenarnya tidaklah perlu menyalahkan
siapa-siapa, hanya perlu introspeksi mulai dari diri sendiri gak main sogok2.an
karena didalam suatu hadist disebutkan bahwa “ALLAH TELAK MELAKNAT ORANG YANG
MENYOGOK DAN YANG DISOGOK”. Sekarang kita tinggal memilih mana yang mau kita
pilih antara keduanya ???
Wajah politik Indonesia identik dengan kepentingan suatu kelompok
tertentu disini yakni partai dan partai adalah individu. Dalam buku Darkness
at Noon yakni “The party can neer be mistaken. You and I can make
mistake “The party, comrade, is more than you and I and thousand others like
you and i. The party is the embodiment of the reolutionery idea in history.
History knows no scruples and no hesitation. Inert and unerring the flos
towards her goal. At easy bend in her course, she leaes the mud which she
carries and the corpses of the drowned. History knos herway. She makes no
mistakes. He who has not absolute faith in history does not belong to the party
ranks”. Partai menurut saya pribadi
adalah suatu wujud wadah untuk melenggang menuju suatu pemerintah baik itu
yudikatif, legislative maupun eksekutif. (baik itu diakui atau tidak) maupun
ada sebagian kecil yang berusaha naik parlemen melalui jalur Independent #bisa
dihitung jari yang jadi ^^.
Didalam suatu Partai ini pasti ada struktur organisasi yang mana
disitu ada personil-personil yang sebagian besar menurut saya memiliki skil
speaking yang baik hingga bisa mempengaruhi orang disekitarnya, walau sebagian
kecil yang melakukan cara terbersih diatas, kebanyakan dari mereka para pelaku
politik mengandalkan kekuatan finansial untuk menarik hati masyarakat.
Sungguh ironis sungguh fakta masyarakat Indonesia, bahkan dalam
percakapan kecil saya berdialog dengan
seseorang Berinisial P.H. saya menanyakan “pak dhe, kesok sampean
nyontreng sopo ?” beliau menjawab “yo seng ngekei duwek paleng akeh to
le”, saya hanya manggut-manggut
sambil ngomong “oohh ngunu to pak dhe, yo MANTAP iku pak dhe ndang
sogeh iku wes”. Hmmm korban2 politik ternyata sudah menjangkit para rakyat
kecil, untuk memilih wakil rakyat saja dengan stimulus seperti ini, jadi jiwa2
rakyat yang seperti ini lah salah satu penyebab kebobrokan wajah parlemen kita
yang mempunyai para wakil rakyat yang gak amanah, banyak korupsi,
banyak yang tidur waktu rapat. Sebenarnya tidaklah perlu menyalahkan
siapa-siapa, hanya perlu introspeksi mulai dari diri sendiri gak main sogok2.an
karena didalam suatu hadist disebutkan bahwa “ALLAH TELAK MELAKNAT ORANG YANG
MENYOGOK DAN YANG DISOGOK”. Sekarang kita tinggal memilih mana yang mau kita
pilih antara keduanya ???